КАТЕГОРИИ:
АстрономияБиологияГеографияДругие языкиДругоеИнформатикаИсторияКультураЛитератураЛогикаМатематикаМедицинаМеханикаОбразованиеОхрана трудаПедагогикаПолитикаПравоПсихологияРиторикаСоциологияСпортСтроительствоТехнологияФизикаФилософияФинансыХимияЧерчениеЭкологияЭкономикаЭлектроника
|
Прочитайте и переведите.Kami semua terkejut mendengar kabar, bahwa Kapten Sucipto meninggal dengan tiba-tiba. Istrinya terpaksa berangkat dengan kapal udara ke Malang. Obat itu tidak terminum olehnya, demikian pahit rasanya. Ketika dia di Italia ia selalu teringat kepada anakistrinya, yang telah lima tahun ditinggalkannya. Nenek yang sudah tua itu terjatuh dari tempat tidurnya. Tak terhitung banyaknya orang berdiri di muka bioskop, menunggu loket dibuka. Letusan itu terdengar sampai ke rumah kami. Ibu tersenyum mendengar cerita anaknya. Lebih dari 100 orang terbangun oleh bunyi keras itu. Pelajar-pelajar yang tersebut di dalam daftar itu harus datang ke kantor besok pagi. Sakit itu tidak tertahan lagi. Ketika aku terbangun, kulihat jendela kamarku terbuka. Pistol itu terletak di atas sebuah meja kecil di dekat tempat tidur. Прочитайте и переведите. Sekalian barang yang ketinggalan dibawa ke kantor polisi. Karena kekurangan uang, ia ia terpaksa meminjam uang dari temannya. Karena kehilangan akal, ia terus pergi ke dokter. Suaranya kedengaran ke dapur. Rombongan mahasiswa itu kelaparan, tetapi harus meneruskan perjalananya; tak seorang pun yang ketinggalan. Ketika mendengar letusan bom itu semua penduduk ketakutan. Kapal itu kelihatan dari pelabuhan itu. Mobil kami berhenti di Solo karena kemalaman. Hari ini saya terlambat ke kantor, karena kehujanan di tengah jalan sehingga terpaksa mengganti pakaian. Supaya jangan kedinginan, bawalah selimut tebal.
Прочитайте. Radio kami. Pesawat radio kami dipasang oleh ayah. Maka terdengarlah suara. “Di sini Radio Republik Indonesia, Jakarta. Pukul 19 tepat. Pendengar-pendengar yang terhormat dan anak-anakku sekalian di seluruh Indonesia! Perhatikanlah sekarang taman kanak-kanak, dipimpin oleh Pak Kasur.” “Sst, dengarlah!” kata ayah, sambil memutar knop pengeras suara. Mula-mula kedengaran lagu pembukaannya, yaitu lagu “Merah-Putih”. Tuti dan Meri ikut menyanyikan. Lagu itu sudah diajarkan guru di sekolah. Kemudian menyusul lagu “Papaya”dinyanyikan oleh seorang gadis. Bagus benar suara anak itu diiringi oleh suara piano. Sesudah lagu itu, diperdengarkan lagu “Hari Minggu”. Lagu ini lagu baru dan belum dikenal anak-anak. Pak Kasur mendiktekan kata-katanya. Kemudian diulang-ulang oleh anak-anak bersama. Kemudian selesailah siaran taman kanak-kanak itu. “Aku belum puas,” kata Meri.”Sekarang kamu harus belajar. Pergilah ke kamar,” kata ayah sambil tersenyum.
|